Ini Dia 3 Jenis Diet Yang Ampuh Menurunkan Berat Badan

Memiliki berat badan ideal adalah impian bagi semua orang. Sayangnya, di lingkungan yang serba praktis saat ini sangat sulit untuk mendapatkan gaya hidup sehat. Kegiatan kantor yang melelahkan setelah bekerja seharian membuat banyak diantara kita yang malas untuk berolahraga. Belum lagi dengan makanan yang kita konsumsi setiap harinya yang kebanyakan berupa junk food yang mengandung banyak kalori. Dengan gaya hidup seperti demikian, tentu saja susah untuk mendapatkan berat badan. Itulah mengapa banyak orang yang kemudian melakukan berbagai macam program diet.

Mendapat Berat Badan Ideal Dengan Melakukan Diet

Menjalankan gaya hidup yang kurang sehat memang sangat beresiko memiliki masalah dengan berat badan, entah itu terlalu gemuk atau terlalu kurus. Melakukan olahraga dengan teratur memang terlalu sulit untuk dilakukan bagi mereka yang sudah lelah dengan kegiatan di luar ruangan. Itulah mengapa, kemudian diet menjadi pilihan banyak orang. Memakan cemilan sehat, menjaga asupan kalori dan nutrisi setiap harinya memang bisa mengontrol berat badan. Namun tentu saja diet harus dilakukan dengan konsisten agar mendapatkan hasil yang sesuai dengan diinginkan.

Jenis Diet yang Ampuh Menurunkan Berat Badan

Banyak orang percaya membatasi pola makan dapat menurunkan berat badan. Hal tersebut memang benar adanya, namun hal tersebut tentu saja harus dilakukan dengan cara yang tepat. Hanya makan seharian bukan berarti orang tersebut sedang menjalani diet karena diet adalah membatasi kalori namun tetap memenuhi kebutuhan kalori yang diperlukan oleh tubuh. ada banyak jenis diet yang bisa dilakukan namun harus disesuaikan dengan tiap individu karena setiap orang memiliki sistem metabolisme yang berbeda. Berikut ini beberapa jenis diet yang terbukti dapat menurunkan berat badan.

  1. Ketogenic diet

Jenis diet yang satu ini dijalankan dengan membatasi konsumsi karbohidrat tapi pelaku diet bisa mengonsumsi protein tinggi dan juga lemak baik. Untuk jenis diet yang satu ini, semua sumber karbohidrat merupakan musuh yang sangat dihindari. Sebagai pengganti, pelaku diet harus mengonsumsi banyak makanan dengan mengandung protein tinggi. Selain itu, lemak baik seperti yang terdapat di dalam minyak zaitun, keju dan sumber lemak baik lainnya.

Awal menjalani diet jenis ini tubuh akan bereaksi. Namun reaksi tersebut memang normal terjadi karena tubuh memerlukan penyesuaian. Penyesuaian tersebut biasanya akan terjadi kurang lebih 2 minggu setelah menjalani diet jenis ini. Awal mula pelaku diet jenis ini biasanya akan mengalami mual dan juga lemas. Hal tersebut tak perlu dikhawatirkan karena bisa diatasi dengan meminum air garam dan akan lekas membaik setelah kurang lebih 2 minggu.

  1. Intermittent fasting

Untuk jenis diet yang satu ini tidak berhubungan dengan menu yang akan dikonsumsi oleh pelaku diet, melainkan pembatasan waktu makan setiap harinya. Pembatasan waktu ini dibedakan menjadi waktu makan dan waktu puasa. Awal mula menjalankan diet yang satu ini biasanya akan membatasi waktu makan selama 4-8 jam. Misal Anda menjalankan diet ini, Anda bisa melewatkan sarapan dan akan makan saat makan siang. Jika Anda makan siang pada pukul 12, maka batas waktu makan Anda selanjutnya maksimal pada pukul 8 malam.

Meskipun tidak mengkhususkan menu, namun tetap saja Anda tidak diperbolehkan untuk mengonsumsi makanan dengan kandungan lemak dan kalori tinggi. Siklus makan Anda bisa diselang-seling sesuai dengan keinginan Anda. ketika Anda berhasil menjalankannya selama 1 atau 2 minggu, jalani satu hari puasa dan lakukan diet intermittent seperti semula.

  1. Food combining

Seperti namanya, diet yang satu ini dilakukan dengan mengombinasikan menu yang akan dikonsumsi setiap harinya. Diet yang satu ini dilakukan untuk memenuhi kebutuhan nutrisi tubuh dengan sempurna. Pelaku diet jenis ini biasanya tidak akan mencampurkan protein dengan karbohidrat. Jadi jika Anda menjalankan diet yang satu ini tidak boleh mengonsumsi ayam dan nasi secara bersama. Anda bisa mengonsumsi ayam namun hanya bisa dicampurkan dengan sayuran atau kandungan nutrisi lainnya selain karbohidrat. Setiap paginya, penggiat diet ini juga biasanya akan mengonsumsi air jeruk. Mereka juga akan hanya mengonsumsi buah sebelum waktu makan besar tiba.